Brai, Seni Tradisional Cirebon untuk Penenang Jiwa

Cirebon,- Brai merupakan kesenian tradisional tertua khas Cirebon bernapaskan sufistik yang masih mempertahankan nilai-nilai orisinalitas hingga kini.

Sanggar yang masih menjaga eksistensi Brai yakni Sekar Pusaka pimpinan Sukarno Muhamad Ace yang bertempat di Blok Kertayasa RT 004/RW 002 Desa Wangunharja Kecamatan Jamblang Kabupaten Cirebon.

Ace menjelaskan, Sanggar Brai Sekar Pusaka berdiri resmi sejak 1946. Pada 1970-1998 dipimpin oleh dalang bernama Lebe Ubari dan menjadi media dakwah karena syair yang dilantunkan penuh dengan makna filosofis agama dan budaya.

“Bapak Lebe Ubari itu almarhum bapak saya. Beliau selalu semangat dan ikhlas mementaskan Brai. Walaupun tempatnya jauh dan tidak diberi upah pentas, tidak pernah mengeluh karena jalan hidupnya berdakwah dengan Brai,” ujar Ace di Komplek Pendopo Buyut Genja Desa Wangunharja Kecamatan Jamblang seperti rilis yang diterima About Cirebon.

BACA YUK:  Cirebon Power Kembali Bagikan Ribuan Bingkisan Idulfitri untuk Warga

Ace mengatakan, Brai menjadi media zikir untuk mengasah hati dan jiwa masyarakat, musik pengiringnya untuk membangkitkan gairah kecintaan terhadap sang pencipta.

“Brai itu asalnya dari kata berahi yang artinya dalam hal ini kecintaan terhadap Allah SWT. Melarutkan hati dalam zikir melalui kalimatutthoyyibah (kalimat yang baik) sebagai syairnya. Lantunan lagu dalam Brai bernuansa islami menggunakan bahasa Cirebon dan Arab,” paparnya.

Menurut sejarahnya, kata Ace, kesenian Brai muncul pada abad ke-5 Masehi dan memiliki kitab bernama Nuska. Kesenian ini dijadikan media dakwah untuk menyebarkan agama Islam oleh Sunan Kalijaga yang dikenal juga sebagai Sunan Panggung.

BACA YUK:  712 Perawat Diangkat Menjadi ASN PPPK di Kabupaten Cirebon

Kesenian ini memadukan antara kesenian lokal yang berbalut kidung dengan unsur Islam. Demikian cara Sunan Kalijaga mengajak masyarakat untuk menyaksikan pembacaan kitab kemudian terjadilah proses islamisasi.

“Sampai detik ini, cara memainkan alat musik dan lirik kesenian Brai belum ada perubahan sejak awal mula diciptakan,” kata Ace.

Lebih lanjut, Brai Sekar Pusaka akan tampil dalam perhelatan Pasar Seni Rakyat PC Lesbumi Kabupaten Cirebon pada Sabtu-Minggu, 27-28 Agustus 2022 di Lapang Bola Desa Sitiwinangun Kecamatan Jamblang.

“Kami antusias sekali dan sangat mendukung upaya yang dilakukan PC Lesbumi dalam melestarikan seni tradisi Cirebon. Semoga yang tadinya tidak tahu jadi mengenal apa itu Brai,” pungkasnya. (rilis)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *