BPOM Jawa Barat Kembali Geledah Gudang Produksi Kosmetik Tanpa Ijin Edar di Ciledug Cirebon

Cirebon,- Setelah berhasil mengamankan ribuan dus yang berisi kosmetik tanpa ijin edar pada hari Senin (24/2) malam lalu, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jawa Barat kembali menggeledah gudang yang dijadikan tempat produksi kosmetik di daerah Ciledug, Kabupaten Cirebon, Jumat (28/2/2020).

Dari pengeledahan tersebut, BPOM Jawa Barat didampingi Korwas PPNS Polda Jawa Barat mendapatkan alat pembuatan kosmetik, bahan baku, kemasan pouch, dan kemasan botol.

Staf Penindakan BPOM Jawa Barat, Edward Siahaan mengatakan setelah dilakukan pengeledahan kita temukan kegiatan re-pack produk yang dilakukan di gudang tersebut.

BACA YUK:  Pj Gubenur Jabar : Sebanyak 320 Lubang Jalan Dipastikan Rampung H-10 Lebaran

“Dari hasil pengeledahan kami dapatkan kegiatan re-pack produk, bahan baku, kemasan pouch, dan kemasan botol kosong yang sudah ditempel stiker, dan produk kosmetik siap distribusi,” ujar Edward.

Lanjut Edward, berdasarkan keterangan dari karyawan yang telah dilakukan pemeriksaan, kegiatan re-pack produk di gudang tersebut sudah berjalan satu sampai dua bulan.

Namun sampai saat ini, BPOM Jawa Barat belum bisa menyimpulkan atau memberikan keterangan terkait penyaluran kosmetik tanpa ijin edar ini.

“Kami juga belum menemukan dokumen penyaluran kosmetik tanpa ijin edar ini. Tapi kami akan terus gali dalam pemeriksaan selanjutnya terkait pemasaran produk tersebut,” ungkapnya.

BACA YUK:  Catat Tanggalnya, Aston Cirebon Hotel akan Menggelar Kegiatan Donor Darah

Sementara, untuk bahan baku yang digunakan mengandung bahan berbahaya atau tidak, pihaknya akan melakukan pemeriksaan kosmetik ini ke laboratorium.

“Kami akan mengambil beberapa sempel untuk dilakukan pengujian di laboratorium. Karena, seperti yang kita ketahui kalau bahan kosmetik itu ada beberapa bahan yang dilarang dan berbahaya seperti hidrokuinon dan merkuri,” jelasnya.

“Tapi untuk saat ini kami belum bisa menyimpulkan seperti itu, nanti kita akan lakukan pengujian sampel di laboratorium,” pungkasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *