Berikan Jaminan Kepada Pelanggan, Griya Hidroponik Cirebon Terima Sertifikasi GAP Dari Kementerian

Cirebon,- Griya Hidroponik Cirebon mendapatkan sertifikasi Good Agricultural Practices (GAP) atau Norma Budi daya Baik (NBB) dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Penyerahan sertifikasi GAP tersebut berlangsung saat Rapat Kordinasi (Rakor) Pengembangan Hortikultura Tahun 2022 di Bogor, Senin (20/12/21) lalu.

Sertifikasi GAP diserahkan langsung oleh Direktorat Jenderal (Dirjen) Hortikultura Dr. Ir. Prihasto Setyanto, M.Sc yang disaksikan oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo kepada pemilik Griya Hidroponik Cirebon, Nugrah Trihadi.

Griya Hidroponik merupakan satu-satunya dari delapan kelompok tani yang mendapatkan sertifikasi GAP di bidang Hidroponik. Tujuh kelompok tani lainnya merupakan petani buah dan sayuran.

Sertifikasi GAP adalah penerapan sistem sertifikasi proses produksi pertanian, menekankan adopsi teknologi maju ramah lingkungan, produk panen aman konsumsi, sistem produksi berkelanjutan, keanekaragaman hayati terjaga, kesejahteraan pekerja diperhatikan, usahatani menguntungkan, dan konsumen memperoleh jaminan mutu produk, serta produk bisa dilacak asal usulnya.

BACA YUK:  Info Loker ! Lowongan Kerja Terbaru di Army Online Shop April 2024

Nugrah Trihadi mengatakan untuk mendapatkan sertifikasi GAP tersebut harus mengikuti pedoman standar yang sudah diterapkan dan memenuhi syarat yang ketat.

“Awalnya kita mengajukan, setelah itu di survei oleh Dinas Tanam Pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat maupun dari Kementerian. Survei ini untuk melihat kelayakan dan lain sebagainya, sampai mengambil sample semua tanaman,” ujar Nugrah kepada About Cirebon, Kamis (23/12/2021).

Tujuan dari sertifikasi GAP ini, menurut Nugrah, untuk memberikan jaminan kepada pelanggan, bahwa semua sayuran Hidroponik yang ada di Griya Hidroponik bebas dari pestisida. Sehingga, jaminan produk dan peningkatan fasilitas di Griya Hidroponik sudah memenuhi kriteria.

BACA YUK:  Disperdagin dan Kejaksaan Kabupaten Cirebon Gelar Bazar Ramadan Jelang Lebaran

“Jadi tujuan dari sertifikasi GAP ini untuk memberikan jaminan kepada pelanggan, bahwa sayuran kita betul-betul 100 persen bebas dari pestisida. Dan pelanggan memperoleh jaminan mutu produk kita melalui uji lab,” ungkapnya.

Dari 8 kelompok tani yang mendapat sertifikasi GAP, kata Nugrah, ada 6 kelompok tani dari Jawa Barat yang mendapatkan sertifikasi tersebut, salah satunya Griya Hidroponik Cirebon. Dua kelompok tani lainnya berasal dari Sleman Yogyakarta.

Sebagai informasi, Griya Hidroponik Cirebon memilik 10 jenis sayuran hidroponik yakni pakcoy, kangkung, bayam hijau dan merah, selada hijau dan merah, kailan, caisim, kale, hingga Sawi Pagoda. Semua jenis sayuran tersebut kini sudah tersertifikasi GAP.

Nugrah berharap dengan sertifikasi GAP yang didapat oleh Griya Hidroponik Cirebon, kesadaran masyarakat semakin tinggi untuk mengkonsumsi sayuran yang bebas dari pestisida.

BACA YUK:  Hadapi Pilkada Serentak 2024, PAN Kota Cirebon Lakukan Kunjungan ke Partai Golkar Kota Cirebon

Sementara itu, dalam Rakor Pengembangan Hortikultura Tahun 2022 di Bogor Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengapresiasi Direktorat Jenderal Hortikultura atas terselenggaranya kegiatan Rakor Pengembangan Hortikultura ini sebagai upaya mencapai sinergi program untuk mendukung pengembangan hortikultura ke depan.

Menurut mantan Gubernur Sulsel dua periode, rakor ini harus dapat memberikan dampak positif dan mempererat kerja sama antar kementerian/lembaga dan petani dalam menjadikan hortikultura yang lebih baik.

“Oleh karena itu, rakor ini penting untuk membangun roadmap agar kita menentukan langkah-langkah apa yang mau kita lakukan, fokusnya mana dan daerah mana saja. Itu yang kita susun bersama agar nantinya kita tidak bingung,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *