Benda Pusaka Zaman Sunan Gunung Jati Tersimpan Rapi di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan

Cirebon,- Museum Pusaka Keraton Kasepuhan Cirebon ternyata menyimpan banyak sekali benda-benda bersejarah peninggalan Sunan Gunung Jati.

Selain benda pusaka milik Sunan Gunung Jati, Museum Pusaka Keraton Kasepuhan juga menyimpan benda pusaka milik Sultan Kasepuhan dari masa ke masa serta benda rampasan jaman peperangan seperti dari prajurit Portugis, India, dan juga Mongolia.

Menurut Kabag Pemandu Keraton Kasepuhan Cirebon, Iman Sugiman mengatakan koleksi benda pusaka milik Sunan Gunung Jati di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan, terutama pusaka untuk peperangan sangat banyak.

BACA YUK:  Tradisi Dlugdag di Keraton Kasepuhan Cirebon, Tanda Masuknya Awal Bulan Ramadan

“Koleksi pusaka untuk peperangan ada keris, kujang, pedang, tombak dan lain-lain, itu dari jaman ke jaman, era sultan ke sultan itu ada koleksinya,” ujar Iman saat ditemui About Cirebon, Kamis (12/11/2020).

“Dan juga ada senjata-senjata dari luar seperti sangkur atau bayonet dari Belanda, pedang rampasan perang dari Portugis, termasuk baju besi yang ada di museum itu baju Harnaz dari Portugis yang beratnya mencapai 5 kilogram,” tambahnya.

Selain rampasan dari Portugis, lanjut Iman, ada senjata-senjata seperti meriam dari beberapa negara seperti dari India, Mongolia dan Portugis. Termasuk pusaka-pusaka peninggalan dari leluhur Cirebon yaitu Kujang dari Padjajaran.

BACA YUK:  Karomah Toserba Helat Family Gathering, Karyawan Senang Toko Makin Berkembang

“Jadi, senjata-senjata atau benda pusaka dari Sunan Gunung Jati dan era Sultan ke Sultan saja yang ada di museum, tapi dari beberapa daerah dan juga negara,” ungkapnya.

Iman menjelaskan, benda pusaka yang ada di museum diperoleh dari Sultan ke Sultan, seperti senjata Portugis diperoleh saat era Sunan Gunung Jati pada abad ke-15 an.

Kemudian senjata rampasan Belanda di era kepemimpinan Sultan Sepuh V Sultan Matangaji saat terjadi peperangan Kedongdong di wilayah Cirebon yaitu senjata sangkur atau bayonet sekitar abad ke-17.

BACA YUK:  Kunjungan Sultan Kacirebonan Memperdalam Kerjasama dengan Dubes Qatar dalam Program Sosial, Budaya, dan Ekonomi

“Ada juga beberapa pusaka Sunan Gunung Jati yang bisa dilihat dan waktunya hanya seminggu satu kali yang disimpan di ruangan khusus,” kata Iman.

Sampai saat ini, benda-benda pusaka yang digunakan saat peperangan masih tersimpan rapih dan terawat di Museum Pusaka Keraton Kasepuhan. Bahkan, benda-benda pusaka tersebut setiap tahunnya dibersihkan dari debu. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *