Begini Perkembangan Pendidikan Perguruan Tinggi Menurut Menristekdikti
Cirebon,- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Republik Indonesia, Prof. H. Mohamad Nasir Ph. D., hadir memberikan kuliah umum kepada mahasiswa dan dosen Unswagati. Dalam kesempatan tersebut, dibahas mengenai banyak hal tentang perkembangan pendidikan di Indonesia.
“Pada tahun 2015, Indonesia dihadapkan pada Perguruan tinggi yang carut marut. Karena banyak yang mendapatkan ijazah palsu,” ungkapnya.
Namun seiringnya waktu berjalan, mengalami pertumbuhan yang signifikan. Sehingga Menristekdikti menargetkan tahun 2019 pendidikan di Indonesia menjadi leader di Asia.
Peningkatan itu pun diakuinya nampak dari semakin banyaknya siswa SMA/SMK/Sederajat yang melanjutkan pendidikan ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN) atau swasta. Tahun ini saja, tercatat di Menristekdikti bahwa 340.000 mahasiswa baru yang masuk ke PTN.
Namun, untuk data masuknya Perguruan Tinggi Swasta, pihaknya belum menerima data. Karena penutupan penerimaan mahasiswa baru di swasta berakhir pada Agustus, dan kemudian bulan September pihak Menristekdikti akan menerima data jumlah mahasiswa yang masuk ke Perguruan Tinggi Swasta.
“Tahun lalu saja sekitar 1,8 juta mahasiswa baru yang masuk ke perguruan tinggi swasta, dan ditargetkan tahun ini mencapai 2 atau 2,2 juta mahasiswa baru,” tambahnya.
Mohamad Nasir menyampaikan, kenaikan jumlah mahasiswa baru dipicu dengan adanya metode E-Learning yang berkembang di berbagai kampus. Sehingga terus menerus berdampak pada proses pembelajaran mahasiswa.
Pihaknya mengharapkan bahwa kedepan Perguruan Tinggi ini harus memiliki kompetensi lulusan yang berkualitas sesuai dengan bidangnya masing-masing.
“Kalau tidak berkualitas nantinya mahasiswa ini akan direpotkan oleh pasar bebas karena mereka akan menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean sehingga perlu ada peningkatan kualitas,” pungkasnya. (AC560)
