Bawaslu Jabar Cek Persiapan Logistik di KPU Kota Cirebon

Cirebon,- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cirebon, mulai melakukan perakitan kotak suara, yang berlangsung di Kantor KPU Jalan Palang Merah, Kota Cirebon, Senin, (4/2/2019).
1. Perakitan Kotak Suara
Wakil Divisi Logistik KPU Kota Cirebon, Hasbi Falahi mengatakan untuk tahap pertama perakitan kotak suara sekitar 1.500 dari 4.900 kota suara.
“Untuk sisa kotak suara, masih berada di gudang penyimpanan. Tetapi untuk target perakitan tahap pertama ini sebanyak 1.500 kotak suara,” ujarnya kepada About Cirebon.

Perakitan kotak suara pemilu di Kantor KPU Kota Cirebon
Lanjut Hasbi, untuk perakitan tahap pertama ini bisa diselesaikan tiga sampai empat hari, kemudian berturut-turut hingga selesai.
“Karena, diperkirakan dalam satu hari itu sekitar 500 kotak suara, dengan pekerja sebanyak 6 orang pekerja dari luar dan dari KPU Kota Cirebon,” kata Hasbi.
2. Penyimpanan Kotak Suara
Mengenai tempat penyimpanan kotak suara, Hasbi menjelaskan bahwa gudang penyimpanan sudah diperiksa dan sudah dilakukan perbaikan, sehingga bila terjadi hujan tidak ada kebocoran.
“Kemudian, untuk mengantisipasi kelembaban kita sudah antisipasi dengan plastik,” bebernya.
“Jadi, setiap kotak suara yang sudah dirakit, kita beri plastik untuk mengantisipasi adanya kelembaban,” imbuhnya.

Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat saat mencoba ketahanan kotak suara karton
Selain itu juga, alas untuk penempatan kotak suara sudah diberi pallet kayu dan aluminium bekas kotak suara, agar tidak langsung menempel dengan tanah.
“Untuk maintencenya, penataan kotak suara diberi rongga dan di bawahnya sudah diberi anti rayap,” jelasnya.
3. Memastikan Logistik Pemilu
Hari pertama perakitan kotak suara di KPU Kota Cirebon, bersaman juga dengan kunjungi Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat dan Bawaslu Kota Cirebon.
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat, H.M Wasikin Marzuki mengaku sengaja datang ke gudang logistik KPU Kota Cirebon untuk memastikan jumlah logistik yang sampai.
“Ternyata, berdasarkan catatan KPU, ada beberapa item yang memang masih ada kekurangan,” ujarnya.
Lanjut Wasikin, kekurangan logistik tersebut bersumber dari kekurangan pengajuan jumlah TPS yang pertama, ditambah lagi ada penambahan jumlah TPS. Sehingga, dengan adanya penambahan jumlah TPS, maka seluruh item komponen logistik harus dilakukan penyesuaian kembali.
“Maka, Bawaslu memastikan untuk tepat jumlah item logistik tersebut,” bebernya.
4. Antisipasi Gudang Penyimpanan
Kemudian, kedatangan Bawaslu ke Kantor KPU Kota Cirebon untuk memastikan tepat sampai.
“Ada beberapa logistik yang memang sudah sampai, ada juga beberapa logistik yang menurut tahapan belum sampai ke gudang penyimpanan,” ungkap Wasikin.
Selain itu, kata Wasikin, kedatangannya juga memastikan untuk tepat kualitas untuk kotak suara pemilu serentak tahun 2019.
“Saya lihat tadi kualitasnya kotak suara yang ada bagus untuk di Kota Cirebon ini. Karena, bukan hanya kualitas, tapi juga cara perawatannya,” jelas Wasikin.
Melihat kesiapan KPU Kota Cirebon, kata Wasikin, untuk gudang penyimpanan sudah dilakukan antisipasi dengan penambahan pallet kayu dan almunium bekas logistik yang lama.
“Dengan maksud, agar tidak terjadi rembesan yang mengakibatkan kelembaban terhadap kotak suara yang dalam pemilu ini terbuat dari karton,” terangnya.
5. Pesan Bawaslu
Selain itu, Bawaslu memberikan catatan kepada KPU Kota Cirebon, untuk mengantisipasi agar tidak terjadi kembali terjadinya PSU (Pemungutan Sura Ulang) seperti Pilkada tahun 2018.
Menurut Wasikin, KPU yang sekarang harus lebih transparan, baik pada Bawaslu Kota Cirebon maupun kepada peserta pemilu, bahkan juga harus kepada pemilih.
“Transparan saja, kalau memang kotak ini kurang, katakan kotak ini kurang, dan kalau logistik yang lain kurang katakan saja,” terangnya.
Lebih lanjut, Wasikin menegaskan, kalau sekiranya KPU Kota Cirebon terbuka dan transparan, baik mengenai logistik, DPT, masalah surat suara, dan lainnya, tragedi Pilkada seperti tahun 2018 bisa terantisipasi dan tercegah. (AC212)