Bangun Bisnis Industri Rumahan, Pasangan Suami Istri Ini Raup Omset Ratusan Juta Rupiah
Cirebon,- Pandemi COVID-19 sangat berpengaruh terhadap penjualan para pelaku bisnis hingga UMKM. Namun, pandemi ini tidak berpengaruh terhadap usaha yang dijalani pasangan suami istri Toto Muhammad Tolhah dan Robiatu Adawiyyah.
Di tengah Pandemi COVID-19, pasangan suami istri ini malah sukses membangun industri rumahan. Bahkan, omzet yang didapat perbulannya bisa mencapai ratusan juta.
Pasangan suami istri ini merintis usaha dengan nama ‘Laku Banget’ sejak tahun 2018. Awalnya, mereka menawarkan produk yang dimilikinya dengan siaran langsung di media sosial Facebook.
Wiyah, sapaan akrab Robiatu Adawiyyah menceritakan bahwa dirinya memulai usaha dengan menjual kerudung, pakaian dewasa dan anak, mukena, serta baju koko. Namun, sambil berjalannya waktu, dirinya juga menjual handuk impor, seprai, selimut, bantal selimut (balmut), bed cover, dan lain-lain.
“Awal-awal kami hanya menjual kerudung, pakaian anak dan dewasa, mukena dan baju Koko. Setelah itu, kami menambah produk yang dijual seperti handuk impor, seprai, selimut, bantal selimut (balmut), bed cover, dan lainnya,” ujar Wiyah, Sabtu (9/10/2021).
Saat ini, kata Wiyah, seprai dan handuk impor jadi produk yang paling diminati. Seprai yang ditawarkan berbahan katun mikrotex. Kelebihannya tidak gampang kusut, tidak berbulu, adem dan tidak luntur. Harganya pun bersahabat.
“Seprai dijual mulai harga Rp. 55 ribu untuk ukuran 120×200 tinggi 20 cm. Sedangkan seprai ukuran 120×200 tinggi 30 cm mulai Rp. 98 ribuan,” jelasnya.
Saat itu, kata Wiyah, dirinya membeli produk yang sudah jadi lalu di jual kembali. Tapi, sejak beberapa lalu pihaknya membeli mesin jahit dan mempekerjakan para penjahit.
“Pertama memang kita beli produk jadi kemudian kita jual lagi. Tapi sekarang kami produksi sendiri, seperti produk sprei yang dijual hasil jahitan sendiri” terangnya.
Sentra bisnis Laku Banget yang berlokasi di Dusun IV Pesayangan, Banjarwangunan, Kabupaten Cirebon ini memanfaatkan marketplace untuk menjual produk-produknya. Produk hasil jahitannya bisa dibeli di Facebook, Instagram, Shopee, Lazada, dan Tokopedia. Mereka juga melayani pembelian secara Cash On Delivery (COD).
Penjualan selama pandemi, kata Wiyah, memang terjadi penurunan order. Namun, tidak mempengaruhi bisnisnya secara keseluruhan. Bahkan, dirinya masih bisa meraup ratusan juta perbulan.
“Kalo pandemi memang ada penurunan order, tapi omset perbulan bisa mencapai Rp. 200 juta. Apalagi pada momen lebaran, bisa mencapai Rp. 500 juta,” pungkasnya. (AC212).