Bahan Makanan Memberikan Andil Terbesar Deflasi di Kota Cirebon pada September 2018

Cirebon,- Pada September 2018 Kota Cirebon mengalami deflasi sebesar 0,27 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,59.

Dari 7 kota pantauan IHK di Provinsi Jawa Barat, tercatat semua kota mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Sukabumi sebesar 0,30 persen dan terendah terjadi di Kota Bekasi 0,07 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Cirebon, Joni Kasmuri mengatakan dari tujuh kelompok pengeluaran, lima kelompok pengeluaran mengalami inflasi dan dua kelompok mengalami deflasi.

Joni memaparkan, untuk kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 1,92 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau mengalami deflasi sebesar 0,01 persen.

BACA YUK:  Kerja Sama dengan Cirebon Tiket, Sociamedic Clinic Berikan Harga Spesial Treatment Hemat

Sedangkan kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, kelompok sandang mengalami inflasi 0,34 persen, kelompok kesehatan mengalami inflasi 0,62 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga mengalami inflasi sebesar 0,30 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,02 persen.

“Kelompok yang memberikan andil deflasi terbesar adalah bahan makanan sebesar 0,4147 persen,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima About Cirebon, Rabu (3/10/2018).

Lebih lanjut, untuk subkelompok yang memberikan andil deflasi terbesar adalah daging dan hasil-hasilnya yaitu sebesar 0,1573 persen.

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 28 Februari 2024, Ada Exhuma dan Dune: Part Two

Tingkat inflasi kota Cirebon tahun kalender September 2018 kata Joni, sebesar 1,70 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun, September 2018 terhadap September 2017 sebesar 2,51 persen.

“Sedangkan pada periode yang sama, September 2017 terjadi deflasi sebesar 0,14 persen,” terangnya.

Sekedar diketahui, dari dua puluh enam kota IHK di Pulau Jawa, tercatat lima kota IHK mengalami inflasi dan dua puluh satu kota mengalami deflasi.

“Inflasi tertinggi terjadi di Kota Kediri sebesar 0,20 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sumenep sebesar 0,02 persen. Sementara itu, deflasi tertinggi terjadi di Kota Banyuwangi 0,49 persen dan terendah terjadi di Kota Tegal sebesar 0,01 persen,” terangnya.

BACA YUK:  Ketua DPRD Kota Cirebon Dapat Keluhan Saluran Air Limbah dan Air PDAM Saat Reses

“Untuk Provinsi Jawa Barat mengalami deflasi 0,18 persen dan Nasional mengalami deflasi 0,18 persen,” tandasnya. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *