Azis Targetkan Tahun 2020 Kota Cirebon Jadi Kota Bersih, Hijau dan Tertib

Cirebon,- Sejak beberapa terakhir ini Pemerintah Daerah Kota Cirebon terus gencar menertibkan pedagang kaki lima (PKL) yang berada di kawasan tertib lalulintas (KTL) di lima ruas jalan Kota Cirebon.

Sesuai dengan Perda no.2 tahun 2016 tentang penataan dan pemberdayaan Pedagang Kaki Lima (PKL), bahwa kawasan KTL harus seteril dari PKL.

Wali Kota Cirebon Drs. Nashrudin Azis saat bertemu dengan Forum Pedagang Kaki Lima (FPKL) Kota Cirebon mengatakan pemerintah daerah Kota Cirebon menargetkan tahun 2020 menjadikan kota Cirebon yang Bersih, Hijau, dan Tertib.

“Kami targetkan kepada seluruh SKPD agar tahun ini harus Cirebon Bersih, Hijau dan Tertib. Sehingga, Kota Cirebon bisa terwujud menjadi kota wisata,” ujarnya, saat bertemu dengan FPKL Kota Cirebon di ruang kerjanya, Jumat (7/2/2020).

Atas hal tersebut, lanjut Azis, pemerintah daerah Kota Cirebon terus melakukan penertiban PKL di beberapa ruas jalan Kota Cirebon yang menjadi kawasan tertib lalu lintas.

“Kami melakukan penertiban dibarengi dengan pemberdayaan, bahkan sudah kita latih dan diberikan permodalan. Dari pemberdayaan sudah banyak yang berhasil,” terangnya.

“Pemberdayaan sudah kita lakukan, dan akan terus kita akan lakukan sampai masyarakat kita makmur,” tegasnya.

Selain penertiban, lanjut Azis, pemerintah telah melakukan penataan, seperti pembuatan shelter di titik tertentu. Walaupun demikian, pihaknya belum bisa melayani semua harapan para PKL Kota Cirebon.

“Maka kami sampai putar otak bagaimana PKL bisa mendapatkan tempat secara keseluruhan. Sehingga kedepan, kami sudah merumuskan dan akan memperbanyak tempat untuk menjadi destinasi wisata baru di Kota Cirebon,” ungkapnya.

Dengan adanya destinasi wisata baru, kata Azis, nanti didalamnya akan dibangun shelter-shelter untuk pedagang kaki lima.

“Insyaallah, tahun 2020 akan banyak shelter di tempat wisata. Tapi kita tetap priotaskan untuk pedagang yang berKTP Kota Cirebon,” jelasnya.

Azis meminta kepada PKL Kota Cirebon untuk tetap menjalankan peraturan daerah, agar menuju kedepan lebih mudah. Sehingga solusinya adalah harus tetap berjualan, jangan sampai karena ada perda tidak berdagang.

“Tapi bagaimana caranya kita mencari nafkah jangan melanggar perda KTL. Bila berdagang di kawasan KTL kita tetap tertibkan,” tukasnya. (AC212)