Apakah Ibu Hamil Boleh Berpuasa? Ini Kata dr. Yasmin Dermawan
Cirebon,- Saat memasuki bulan Ramadan, banyak pertanyaan terkait ibu hamil apakah boleh berpuasa atau tidak. Karena, saat melakukan puasa ibu hamil ada ketakutan yang berdampak pada kesehatan janinnya.
Namun, untuk melakukan berpuasa sebaiknya ibu hamil melakukan konsultasi terlebih dahulu kepada dokter kandungan. Hal ini untuk memastikan keamanan janinnya saat berpuasa.
Karena, menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan rumah sakit ibu dan anak (RSIA) Cahaya Bunda, Yasmin Dermawan mengatakan wanita hamil ada yang dianjurkan berpuasa dan ada juga secara medis tidak dianjurkan berpuasa.
“Wanita hamil sebaiknya berpuasa. Namun kecuali ada kondisi-kondisi tertentu yang secara medis melarang untuk berpuasa. Ini dengan pertimbangan kesehatan ibu maupun janinnya,” ujar Yasmin kepada About Cirebon, Sabtu (17/4/2021).
Menurut Yasmin, banyak sekali manfaat berpuasa terhadap ibu hamil. Seperti memperbaiki metabolisme ini hamil, mengontrol berat badan (BB) ibu maupun janin.
Selain itu, dapat mengurangi morning sickness dan juga mengurangi risiko kencing manis. “Ibu hamil yang berpuasa juga bagus untuk psikologi ibu hamil itu sendiri,” ungkapnya.
Namun, kata Yasmin, ada kondisi-kondisi yang secara medis tidak dianjurkan ibu hamil berpuasa. Seperti Hiperemesis Gravidarum atau mual muntah berlebih pada kehamilan awal, pendarahan, kontraksi atau ancaman persalinan prematur.
Kemudian, yang tidak dianjurkan ibu hamil berpuasa yaitu hamil kembar, penyakit-penyakit penyerta yang ada pada ibu, BB janin kurang, hingga air ketuban kurang.
“Jadi intinya, ibu hamil boleh puasa tapi jangan dipaksakan. Kalau ibu hamil tidak kuat, sebaiknya stop. Karena hamil adalah kondisi yg spesial, ada janin yg harus diperhatikan dan juga banyak perubahan pada wanita hamil, baik fisik, hormonal maupun emosional,” kata Yasmin.
Yasmin juga menganjurkan kepada ibu hamil yang baru trisemester atau tiga bulan kehamilan, asupan makanan yang dikonsumsi harus seimbang.
“Prinsipnya asupan makanan yang dikonsumsi harus seimbang. Tidak boleh karena telat sahur, makan hanya mie instan terus puasa. Kemudian saat buka juga makan perlahan-lahan,” pungkasnya. (AC212)