Antisipasi Covid-19, RS Siloam Putera Bahagia Cirebon Lakukan Deteksi Dini Dengan Screening

Cirebon,- Maraknya Covid-19 atau virus Corona di berbagai negara, Rumah Sakit Putera Bahagia (Siloam Hospital Group) melakukan deteksi dini dengan screening kepada pasien, pengunjung, hingga karyawan.

Sebelum memasuki area rumah sakit, pasien rawat jalan, pengunjung, hingga karyawan harus dilakukan pemeriksaan suhu tubuh dan pengisian formulir terlebih dahulu.

dr. Henri Candra, SpPK, selaku Ketua PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) RS Putera Bahagia Siloam Hospitals Group mengatakan sejak awal merebaknya virus Corona, Rumah Sakit Putera Bahagia sudah melakukan program antisipasi.

“Setelah ditemukan wabah virus Corona di wilayah Asean hingga kasus di Indonesia, kami langsung memberlakukan pencegahan,” ujarnya saat ditemui About Cirebon, Senin (9/3/2020).

Lanjut dr. Henri, pencegahan yang dilakukan di rumah sakit Putera Bahagia melakukan limitisasi akses masuk ke rumah sakit, dalam hal ini ini dilakukan proses screening.

“Di rumah sakit kami, ada tiga akses yang dibuka yakni di Unit Gawat Darurat (UGD), pintu utama masuk, dan satu lagi di akses masuk karyawan,” jelasnya.

BACA YUK:  Info Loker! Lowongan Kerja Terbaru untuk RS Irhamna di bulan April 2024

“Jadi, setiap akses masuk ada pos-pos screening untuk mengecek suhu tubuh. Masing-masing yang masuk ke rumah sakit akan diberikan formulir untuk penapisan dalam bentuk ceklis, kemudian diberikan stiker yang bertuliskan suhu tubuh,” tambahnya.

Menurut dr. Henri, proses screening tidak untuk umum seperti pasien yang sedang dirawat, pasien rawat jalan, atau yang hendak menjenguk pasien, tetapi seluruh karyawan rumah sakit.

“Jadi kami konsen tidak hanya pasien dan yang hendak menjenguk saja, tetapi seluruh karyawan rumah sakit,” tegasnya.

Selain itu, pihaknya juga membatasi pengunjung yang hendak menjenguk dengan usia di bawah 14 tahun tidak diperkenankan masuk, karena faktor sistem daya tubuhnya belum begitu baik.

“Terkait adanya corona virus ini, kami lebih ketat dengan membatasi jumlah kunjungan. Sebaiknya yang berkunjung didampingi oleh satu orang. Hal ini juga sesuai dengan anjuran pemerintah, bahwa sebaiknya proteksinya dilakukan dengan menghindari tempat-tempat keramaian,” ungkapnya.

BACA YUK:  Rapat Pleno Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Tingkat Kota Cirebon Berpindah Lokasi, Ini Alasannya

“Kami juga mengikuti anjuran dari kementerian kesehatan dan mengikuti aturan WHO yang sudah mengeluarkan kebijakan dan kita adopsi,” imbuhnya.

dr. Henri yang merupakan dokter spesialis Patologi Rumah Sakit Putera Bahagia menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik terkait virus Corona, namun tetap proteksi diri dengan cara hidup sehat.

“Kita wajib menjaga proteksi diri seperti dari kebijakan WHO. Biasakan mencuci tangan dan sebisa mungkin mencuci tangan dengan air mengalir dengan sabun, kalau tidak memungkinkan bisa mengunakan handrup berbahan dasar alkohol,” terangnya.

Sementara dr. Henri menambahkan bila ada pasien dengan gejala-gejala seperti batuk, panas, dan sesak, disertai satu kriteria ada riwayat baru mengunjungi negara yang terpapar virus corona, akan dibagi menjadi dua kategori yakni orang dengan pemantauan dan orang dalam pengawasan.

“Pasien dengan kriteria pemantauan dan pengawasan ditempatkan di ruang isolasi sesuai dengan standar WHO. Sesuai dengan arahan Kemenkes, pasien suspect akan dirujuk ke rumah sakit yang ditetapkan oleh Kemenkes,” pungkasnya.

BACA YUK:  SMP, SMA, SMK Telekomunikasi Sekar Kemuning Cirebon Jalin Kerja Sama dengan Sekolah Daarut Tahiid Indonesia

Sementara, pihak Rumah Sakit Putera Bahagia (Siloam Hospital Group) menghimbau untuk pencegahan di lingkungan umum terkait Covid-19 untuk selalu cuci tangan dengan sabun dan air, setidaknya selama 20 detik. Hindari menyentuh obyek di area publik seperti gagang pintu, rel tangga/ekskalator, tombol lift.

Karena penularan virus adalah melalui droplet yang tertinggal dipermukaan benda mati yang kita sentuh.

Bila sakit, lakukan isolasi diri dengan berdiam di rumah dan membatasi interaksi dengan orang lain. Tidak bersalaman atau berjabat tangan.

Bekerja sama dengan petugas kesehatan untuk proses screening yang dilakukan oleh pihak yang berwenang di mana pun Anda berada, misalnya di rumah sakit, bandara, sekolah, dll.

Hindari keramaian dan pertemuan dengan banyak orang misalnya rapat besar, konferensi dan lainnya. Serta, jangan panik dan jangan mudah terpancing dengan berita yang tidak bertanggung jawab. (AC212)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *