Aliansi Mahasiswa Unswagati Salurkan Bantuan

Cirebon, – Beberapa elemen organisasi mahasiswa Universitas Swadaya Gunung Jati (Unswagati) Cirebon yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Unswagati menggelar Bakti Sosial (Baksos) terhadap korban bencana banjir yang menimpa daerah Cirebon Bagian Timur (Cirtim), Selasa (27/2/2018).

Baksos tersebut selain bertujuan sebagai bentuk rasa solidaritas kemanusiaan juga sebagai bentuk bantuan untuk meringankan beban para korban.

“Saya mewakili teman-teman mahasiswa Unswagati merasa sangat prihatin, mungkin saja mereka saat ini bisa tertawa karena mendapat bantuan yang kami salurkan dan juga para relawan lainnya, tapi kita tidak tahu kabar mereka malam nanti seperti apa, mungkin saja pertaruhannya dengan nyawa,” ungkap Suharto, Koordinator Aliansi Mahasiswa Unswagati sembari menunjukan rasa prihatinnya.

BACA YUK:  Bertemu Pengurus SMSI Kota Cirebon , Pj Walikota Cirebon Dorong Perangkat Daerah Tingkatkan Kerja Sama dengan Media Online

Bakti sosial yang disalurkan berupa sembako, obat-obatan, pakaian layak pakai usia dini dan dewasa serta bantuan bentuk materil yang dialokasikan di tiga posko yaitu Posko MWC-NU, Losari, kemudian dilanjut di Posko Bojong Sari dan Desa Karangsambung sembari mengadakan Trauma Healing.

“Awalnya kami datangi Posko Ciledug, tapi karena Ciledug sudah mendapatkan bantuan dan sudah overload, akhirnya kami mendatangi desa terpencil, Bojong Sari. Di desa tersebut dapat dibilang masih minim bantuan karena masih terlihat jelas lumpur dan sisa-sisa barang yang rusak akibat banjir sehingga bus kampus yang kami naiki sempat mogok,” jelas Mahasiswa Fakultas Teknik Unswagati tersebut.

BACA YUK:  Jadwal Bioskop Cirebon 29 Januari 2024, Pemukiman Setan dan Alienoid: Return to the Future Masih Tayang Hari Ini

Lebih lanjut, Suharto menyampaikan harapannya, semoga masyarakat sekitar yang terkena musibah cepat diangkat kesedihannya, dan untuk Aliansi Mahasiswa sendiri semoga tetap ada dan terbentuk serta terkoordinir secara organisasi.

“Dengan aliansi ini semua sistematis akan terorganisir, walaupun kita disini berasal dari organisasi yang berbeda-beda tapi kita tetap satu, Unswagati. Di dalam tetap Unswagati, di luarpun tetap Unswagati,” pungkasnya. (AC560)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *