Alasan Ojek Online Hentikan Rekrutmen Driver Baru

Jakarta – Pemerintah memutuskan untuk menghentikan sementara atau moratorium rekrutmen pengemudi transportasi online. Keputusan ini diambil dalam Rapat Koordinasi tentang angkutan berbasis aplikasi di Kantor Kementerian Koordinator Kemaritiman.

Kementerian Perhubungan mengatakan keputusan pembatasan jumlah pengemudi transportasi online terpaksa dilakukan karena saat ini pertumbuhan jumlah pengemudi sangat cepat.

Data dari Kemenhub menunjukan, jumlah pengemudi yang dimiliki satu perusahaan penyedia aplikasi mencapai 175.000 orang, meningkat 9.000 orang dalam 3 minggu.

Angka ini jauh melampau kuota 36.510 pengemudi yang ditetapkan Kemenhub beberapa waktu lalu.

BACA YUK:  Info Loker! Lowongan Kerja Terbaru untuk di RSIA Irhamna di bulan April 2024

“Karena cepatnya pertumbuhan itu, tadi rapat memutuskan menghentikan sementara waktu penerimaan pengemudi baru,” kata Budi Setiyadi, Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan yang dikutip About Cirebon, Selasa (13/3/2018).

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi juga mengatakan, keputusan penghentian juga akan dilakukan di seluruh daerah. Langkah ini diambil demi menyelamatkan pengemudi taksi online yang sudah ada.

Ini dikarenakan jumlah pengemudi taksi online jika tidak dibatasi bisa memicu persaingan ketat antar pengemudi. Bahkan dengan kondisi tersebut, driver bisa tidak mendapatkan order sama sekali.

BACA YUK:  Singgahi Beberapa Pos, Kapolres Cirebon Kota Pantau Langsung Arus Balik Lebaran 2024

“Kasihan, karena jumlah pengemudi terlalu banyak, kompetisi menjadi ketat, mendapatkan order juga semakin sulit, kalau itu terjadi, mereka mau dapat apa,” ujar Menhub kepada wartawan baru-baru ini.

Menteri Perhubungan juga berharap, penghentian sementara waktu rekrutmen driver angkutan online ini bisa dipatuhi oleh para penyedia layanan taksi online.

Sementara, salah satu driver ojek online di Kota Cirebon mengakui memang akhir-akhir ini sulit mendapatkan penumpang. Hal ini diakui karena semakin banyaknya driver. Bahkan tidak dipungkiri saat ini banyak driver yang memiliki 2 akun dari penyedia layanan transportasi online.

BACA YUK:  Disperindan Jabar : Realisasi Penjualan Operasi Pasar Bersubsidi Selama Ramadan Capai 90,14 Persen

“Sekarang banyak driver yang 2 akun, satu gojek satu grab. Tergatung mana dulu yang dapet order. Semata-mata karena semakin sulit dapat penumpang,” ujar Yulianto, driver ojek online yang ditemui aboutcirebon. (AC350)

Bagikan:

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *